Breaking News

Indonesia Tengah Tidak Baik-Baik Saja, Rakyat Kecil Kian Terjepit


Indonesia, akhir tahun 2025 — Kondisi ekonomi Indonesia dinilai semakin tidak stabil. Mencari pekerjaan semakin sulit, memulai usaha tidak mudah, sementara kebutuhan hidup terus melonjak. Dampaknya, rakyat kecil yang paling merasakan tekanan, seolah tak punya ruang untuk bernapas. Mereka terjepit antara tingginya biaya hidup dan minimnya peluang ekonomi.

Di tengah gencarnya pembangunan dan klaim pertumbuhan ekonomi nasional, kenyataan di lapangan berbicara lain. Banyak masyarakat mengeluhkan betapa sulitnya mencari lapangan kerja. Usaha mikro yang dulunya menjadi tumpuan penghasilan, kini semakin terpuruk akibat minimnya modal, daya beli masyarakat yang rendah, dan persaingan pasar yang tidak seimbang.

“Cari duit makin susah, mau usaha tidak ada modal, pekerjaan juga sempit. Pemerintah harusnya peka melihat kondisi rakyat kecil,” ungkap seorang warga yang hanya berharap kebijakan pemerintah bisa lebih berpihak pada masyarakat bawah.

Berbagai bantuan sosial yang dijanjikan pemerintah dinilai belum sepenuhnya menjawab kebutuhan masyarakat. Selain dinilai tidak merata, bantuan tersebut hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan akar persoalan: lapangan kerja dan peluang usaha yang nyata.

Pengamat ekonomi menilai, kebijakan pemerintah seharusnya lebih fokus pada pemberdayaan masyarakat, menciptakan lapangan kerja berbasis lokal, serta mendukung pelaku UMKM secara nyata, bukan hanya dalam bentuk seremonial dan slogan semata.
Masyarakat berharap pemerintah tidak hanya sibuk membangun citra dan infrastruktur besar, tetapi juga membangun harapan dan kehidupan rakyat kecil. Karena sejatinya, bangsa kuat bukan hanya diukur dari megahnya pembangunan, melainkan dari sejahtera dan bahagianya rakyat di akar rumput.

Saat ini, publik menuntut pemerintah untuk lebih mendengar, lebih melihat, dan lebih merasakan. Karena Indonesia sedang tidak baik-baik saja — terutama bagi mereka yang hidup dari harapan dan kerja keras, namun kesempatan kian sempit

Ketua Umum Suara Independen Jurnalis Indonesia Bapak Putra Jaya Sukma menyampaikan bahwa belum ada dampak perbaikan ekonomi bagi Masyarakat kecil karena semakin sulit lapangan pekerjaan. Aduan dari Masyarakat yang diterima karena sulitnya mencari uang menambah angka resiko kemiskinan bagi Masyarakat Indonesia.
Situasi sulit ekonomi ditemukan dari aduan Masyarakat yang diterima anggota SIJI Bapak Jani melihat situasi kesulitan ekonomi.

Menurut Ustad Hafidzul Islam menyampaikan kepada media.
Situasi ekonomi saat ini lebih berat dari pada di saat moneter tahun 1999 menurutnya. Tidak sedikit pedagang warung nasi dan warung kelontongan bangkrut. Maka perlu langkah besar dari Pemerintah Indonesia bersama kementrian ekonomi dan kementrian keuangan mengkaji mendalam atau membuka program ekonomi Masyarakat kecil bekerjasama semua jajaran pemdes guna mengatasi resiko semakin meluas tingkatan kemiskinan.

Harus kemana lagi Masyarakat mengadukan keadaan saat ini kecuali kepemerintah yang sedang memimpin Indonesia

Narasumber : Ustadz Hafidzul Islam
© Copyright 2022 - OPINIRAKYAT.ID