Breaking News

IWAN SUMANTRI PUTRA DAERAH PROVINSI BENGKULU NAMA MENGUAT DI BURSA SEKDA REJANG LEBONG DAN MEMILIKI KEMAMPUAN TERBAIK


Dua figur birokrat senior kini sama-sama disebut memiliki peluang besar dalam perebutan kursi Sekretaris Daerah Rejang Lebong yang akan datang. Keduanya memiliki rekam jejak yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan sudah sangat matang dalam ilmu pemerintahan dan pembangunan.

Elva Mardiana yang saat ini menjabat Asisten III sekaligus Penjabat (Pj) Sekda, memiliki pengalaman yang mumpuni dalam ilmu pemerintahan

Iwan Sumantri SE.MM yang jarang terdengar di perbincangan. Juga hadir siap membawa Rejang Lebong menjadi lebih maju karena jam terbangnya sangat istimewa di ilmu kepemerintahan daerah.

Iwan Sumantri SE.MM saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Pembangunan Setda Kab Rejang Lebong. Rekam jejaknya dalam pengelolaan administrasi pemerintahan secara organisasi dan birokrasi sangat bagus.

Figur pertama terlihat lebih sering muncul ke ruang publik, aktif dalam agenda resmi, serta kerap dikaitkan dengan dukungan struktural yang tampak jelas. Kehadirannya membuat banyak pihak menilai arah dukungan mulai terbaca.

Sementara itu figur kedua justru terlihat lebih senyap. Minim pernyataan, jarang muncul dalam sorotan dan tidak banyak dibicarakan secara terbuka. Kondisi ini sempat memunculkan anggapan bahwa peluangnya mulai mengecil.

Iwan badar, panggilan sehari hari kenyang pengalaman di birokrasi, memahami ilmu pembangunan, sangat matang dalam ilmu politik praktis dan organisasi pemuda. Menjadi kandidat yang membayangi Elva selaku pj sekda saat ini.

Namun sejumlah sumber internal menilai, ketenangan bukan berarti melemah. Justru strategi bekerja di balik layar, pengalaman teknokratis yang matang, serta jaringan yang sudah teruji membuat namanya tetap diperhitungkan serius hingga tahap akhir.

“Dalam birokrasi, yang tidak bising sering kali justru menentukan,” ujar seorang pengamat pemerintahan daerah yang tidak mau di sebut namanya.

Hingga kini, penentuan akhir masih menunggu keputusan pimpinan, dan peta kekuatan bisa berubah sewaktu-waktu.

Ibaratkan kotak Pandora "Ia bukan kotak,namun sekali diketuk,
rahasia berhamburan keluar.
Bukan senjata, tetapi dampaknya melukai banyak kepentingan.

Dipegang oleh penguasa, namun ditakuti oleh lingkarannya sendiri.Sekali digunakan, masalah datang berderet, tak bisa ditarik kembali.

Jurnalis : Syafri
© Copyright 2022 - OPINIRAKYAT.ID